Adalah perangkat keras/ jantungnya Komputer yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.
Salah satu penyebab komputer sering mati sendiri/ restart, ngeBLANK saat main game, kerusakan komponen hardware seperti motherboard atau harddisk, dan masih banyak lagi adalah karena kurangnya daya pada PSU, hal lainnya jg bisa disebabkan karena jeleknya mutu dari PSU.
Untuk penggunaan Komputer dengan spec tinggi ada baiknya pertimbangkan untuk memilih PSU yang bagus.
berikut tips memilih sebuah PSU/ Power Supply Unit :
1. Harga Lumayan Mahal.
Untuk 350 Watt harga berkisar Rp. 400 ribu, 400 Watt harga berkisar Rp. 450 ribu sampai dengan Rp.500 ribu, sedangkan 500 Watt harga berkisar Rp. 600 ribu sampai dengan Rp. 850 ribuan. Untuk wattage yang lebih besar, harga dipastikan lebih mahal lagi. Harga mahal ini merupakan kompensasi dari komponen yang memang memiliki kualitas yang bagus dan lebih tahan lama.
2. Berat power supply lebih dari power supply biasa.
Secara fisik, bobot power supply yang baik lebih berat dari yang biaa saja. Hal ini disebabkan karena power supply yang bagus menggunakan bahan – bahan terpilih, misalnya kabel-kabelnya memiliki serat tembaga yang lebih tebal, kapasitor yang ada didalamnya menggunakan kapasitor yang lebih banyak jumlahnya, dan lilitan kabel pada kumparan-kumparannya pun lebih banyak. Selain itu, power supply yang bagus, biasanya menggunakan kabel berlapis yang sering disebut dengan cable sleeving.
3. Memiliki UL Number
UL number merupakan tanda produsen sebuah power supply. Dengan mengetahui identitas produsen/pabrik power supply tersebut kita dapat mengetahui apakah kualifikasi produknya telah bersertifikasi internasional. UL Number ini dapat di cek secara online lewat situs : http://www.ul.com/
4. Memiliki label spesifikasi voltase dan ampere yang digunakan, melekat di body power supply.
Jika kita mengukur dengan Voltmeter atau Ampere meter, spesifikasi yang ada pada label tersebut sama persis dengan yang hasil pengukuran yang tertera.
Mempunyai kemampuan lain, misalnya:
Active PFC (Power Factor Correction), yaitu rangkaian khusus yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien komsumsi daya listrik.
Over Voltage Protection, yaitu kemampuan power supply untuk mencegah kerusakan komponen yang terhubung karena adanya lonjakan voltase listrik yang tiba-tiba.
Continuous Output, yaitu kemampuan power supply untuk memberikan daya setiap saat dibutuhkan.
— dengan Jekel Soekamti Hadiningrat
0 komentar:
Posting Komentar